Minggu, 16 Agustus 2015

teknologi oh teknologi

Gw baru aza nge-cek statistik penanyangan blog gw...dan ternyata yang paling banyak ngebaca itu dari negeri yang jauh banget..which is USA...negerix Paman Sam guys....Wooowww Tecnology bikin jarak sejauh itu menjadi hanya sekedipan mata az...kya Jin en lampu ajaibx...hahahah.

Ga bisa d pungkiri memang kemajuan teknologi membuat jarak semakin sempit aza....sesuatu yang dulu seperti tidak terjangkau..teramat jauh...sulit d tembus...berkat teknologi komunikasi sekarang ini menjadikan jarak seolah ga ada artix sama sekali. Orang bisa melanglang buana dengan hanya duduk d depan laptop atw PC-x aza....Kalo dulu sebelum teknologi komputer en komunikasi semaju sekarang....televisi..radio...telepon rumah...dan buku adalah sarana kita buat mengetahui apa yang terjadi d belahan dunia yang lain kaan. Memang sih dengan ke 4 sarana d atas kita bisa mengembara ke mana negara2 yang tadix hanya kita kenal lewat buku atau tulisan. Kalau kebetulan punya uang lebih  dan bisa bepergian ke luar negeri ..yah lumayan juga lebih dekat mengenal negara2 ybs. Tapi kalo engga....hanya berita2 x az yang bisa kita ikuti via siaran luar negeri...

Tapi kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat semua kelihatan lebih mudah....dengan buka laptop atau PC ...browser web2 yang banyak bertebaran d mana mana....menjelajahi negara yang satu ke negara yang lain bahkan bisa berkenalan dengan kenalan baru dari negeri seberang...dan yang lebih asyik lagi bisa ngobrol ama mereka via YM or Yahoo Messenger...face to face....seperti tiada jarak sama sekali...seolah kita ber2 berbicara berhadapan . Woooow its so amazing.

Tapi harus kita sadari juga bahwa teknologi is teknologi...made by human....bukan sesuatu yang harus d puja...d sembah sehingga membuat kita lupa segalax. Lupa makan...lupa minum...lupa belajar bahkan yang lebih parah lagi lupa sholat..(buat yang muslim nih terutama).

Kan sering kita dengar tuh...gara2 chating...punya kenalan baru...asyik ngobrol sehingga lupa segalax...Memang ga salah kalo kita punya kenalan terus ngobrol ama mereka...tapi kan ada batasanx juga tuuuuhhh....bukanx terus menerus mengobrol en ngelupain kewajiban kita ....salah banget tuh.
Teknologi sepatutx d manfaatkan buat sesuatu kepentingan....entah itu untuk usaha...pekerjaan atau apa saja yang bisa terbantu oleh adax teknologi. Jadi pandai2 lah memanfaatkan teknologi...jangan sampai terjebak olehx.

Sampai sekarang gw masih mikir....bagaiman mereka yang d US membaca blog gw yaaa...secara gw kan nulisx serampangan...bahasax ga-je...alias ga jelas....wkwkwk....aaiiissss sabodo deh....yang penting gw udh nulis en mereka udh baca...syukur2 kalo suka....heuheuuuu. Cao my dear friends....Luv yu all

galau terkendali

Di sebuah buku ada saran bijak  bahwa ketika galau, sedih, susah melanda cobalah ubah itu menjadi sesuatu yang kreatif. Kreatif yang menghasilkan duit. Yang hobi nulis bisa menelurkan tulisan via kegalauannya itu. yang hobi masak bisa nyampur bahan menyiapkan cupcake galau kreasi terbaru, atau mungkin menciptakan lagu sendiri siapa tau ada yang melirik ngajak rekaman...hihi ngarep.com.

Saya pribadi saat ini tengah berada di skala galau sedikit diatas angka 50. Artix masih galau terkendali. Masih ada harapan dan keyakinan bahwa kegalauan akan segera menguap dan berganti kabar baik dan kesenangan.

Dan saran mengatasi galau ala buku tersebut sedang saya coba ikutin yaitu mencoba menulis. Apa saja asal hati tenang, pikiran plong dan otak kosong oleh pertanyaan lalu akan terisi oleh pemikiran pemikiran baru.

Sebenarnya ada satu titik pemahaman yang saia dapat di tengah pengendalian rasa galau ini. Perlahan saia faham dan mengerti, kegalauan mampir setelah timbul kesenangan. Artinya kegalauan datang setelah saia merasa senang. Senang karena hubungan berjalan baik, komunikasi bagus lalu tiba tiba tersandung sebuah halangan transparan bernama teguran.

Ya saia faham saia tengah di tegur oleh Sang Pemberi Hidup. Sangat sangat di tegur. Euforia meluap luap di diri saia telah luber kelewat jauh sehingga Allah menegur saia. Saia insyafi itu semua. Saia memohon maaf atas kesalahan fatal ini.

Artinya mulai detik ini saia harus selalu fokus. Pada kesenangan yang datang silih berganti agar tidak tercebur kesalahan sama di kemudian hari. Meski begitu saia yakin , teguran ini tanda sayangNya pada saia. bahwa sebelum terlampau tercebur Ia telah mengingatkan nsaia. Dan saia bersyukur masih sempat memahaminya.
Salam hangat


Sabtu, 15 Agustus 2015

Komunikasi cinta ala orang tua

Siapa di dunia ini yang tidak ingin jadi orang tua? 95 persen pria dan wanita di dunia jika ditanya pasti ingin jadi orang tua meski dengan embel-embel keraguan...apakah mereka sanggup mendidik anak nantinya, apakah kemampuan finansial mereka mencukupi untuk memberi makan, menyekolahkan mereka (anak-anak mereka) hingga ke jenjang perguruan tinggi.  Keraguan semacam ini bukanlah keanehan. Dapat terjadi ketika perkawinan menjelang atau ketika mendengar sang istri mengatakan bahwa dirinya tengah mengandung buah cinta mereka.  Kebingungan demi kebingungan yang silih berganti datang kerap hilang ketika buah hati benar benar hadir dalam kehidupan. Menatap mereka tentu saja menerbitkan naluri kebapakan pada pria dan naluri keibuan pada wanita. Terlebih wanita yang mengandung, membawa beban selama 9 bulan dan merasakan bagaimana getar getar kasih sayang timbul seiring tendangan halus di perut sang calon ibu.

Berkomunikasi dengan anak saat ini kebanyakan dimulai sejak anak dalam kandungan. Dimulai dengan membacakan ayat suci, memperdengarkan lagu klasik, mengajak ngobrol, membujuk dengan mengelus perut si ibu dan beberapa hal lain yang bertujuan membangun ikatan batin yang kuat. Ketika anak lahir, komunikasi tetap berlanjut meski bayi 0 hingga 40 hari cuma beraktivitas secara sama yaitu menangis, merem, melek, menandai suara dan lain lain.

Antusiasnya para ibu dan ayah baru ini akan berlanjut terus pada usia anak yang bisa mengoceh meski belum ada kata yang jelas diucapkan. Semakin intens kita mengajak anak berkomunikasi maka pembendaharaan kata yang dimiliki anak akan semakin banyak. Perlu di ingat ya bapak ibu sekalian...jangan mengucapkan kata kata yang sengaja di cadelkan dengan pemahaman bahwa anak akan lebih mengerti. Misalnya dengan mengganti kata makan dengan mamam, kata minum dengan num, atau kata tidur dengan kata bobok.

Ucapkanlah kata kata dengan benar dalam bahasa yang benar juga. Ini penting buat anak agar tidak tumbuh dengan kebiasaan berkomunikasi secara cadel atau pelo. Mengucapkan kata dengan aksentuasi yang jelas akan mengajari anak untuk berbicara yang benar pula. Sehingga sampai ia dewasa nanti, cara ia berbicara dan berkomunikasi itu benar adanya.

Selamat ngobrol sama anak ya ..bapak ibu :). Jangan lupa untuk senantiasa menyelipkan semangat dan motivasi dalam setiap pembicaraan. Berpikir positif dalam setiap keadaan. Dan memang hanya orang tua sajalah yang mampu menuntun anak kearah yang baik.

Kebaikan itu ya kebaikan

Gw tau buat sebagian orang apalagi yang berkecimpung di dunia tulis menulis...sebangsa menulis cerita atw berita atau tulisan..makalah dan sebagai adalah hal yang mudah dan gw hargai banget mereka itu semua. Tapi buat gw itu sesuatu yang gampang2 susah. Gampang karena topiknya bisa kita ambil darimana saja...keadaan sehari2..apa yang kita lihat d jalanan..d lingkungan sekitar ...dan lain lain. Susahnya adalah bagaimana menyatukan itu semua sehingga bisa menjadi tulisan atau bacaan yang ringan ...di mengerti tapi tidak sampai membuat yang membaca berpikir keras....
 Gw sendiri baru pada taraf menulis . Menceritakan pengalaman2 kecil...cerita yang terjadi di seputaran gw...teman, sekolah...jalanan yang kerap gw lalui bahkan hal2 remeh temeh yang  dalam pikiran kalian mungkin ga perlu d ceritakan tapi menurut gw itu penting.
Sekarang gw mau bercerita soal kebaikan. Haahhh kebaikan...??? apaan tuuuhhh??. Kali ini gw terinspirasi dari kejadian yang baru az gw liat di jalan sewaktu hendak menjemput anak gw. Gini lo ceritanya...Kalian yang biasa berkendaraan sepeda motor mungkin sering liat orang jatuh dari motor..( atw mungkin mengalami sendiri...hehe gw pernah tuh bbrp kali...malu.com jadix...). Atau liat standard motor seseorg yang turun....lupa di naikin ketika di starter...atw baju yang terjuntai hingga di khawatirkan akan terlilit rantai sepeda motor.
Itu semua gw liat barusan. Seorang ibu yang membonceng anaknya jatuh karena ribetnya pakaian si ibu dan juga sepatu tingginya membuat dya terjebak d jalanan yang berlubang...( jalanan d kota saya ini mah...indaaaaah banget....banyak sulamanx...hehehe). Motor rebah, si ibu dan anak jatuh. Seseorang langsung memberhentikan motor yang di kendarainnya kemudian membantu menegakkan motor si ibu yang jatuh tadi. Sering banget kan itu terjadi...ga tua ga muda....pasti begitu ada yang kecelakaan ataw sekedar jatuh az maka mrk yang kebetulan melihat pasti akan berlarian buat menolong. Padahal notabene mereka kan ga saling kenal tuh....tapi seperti yang gw katakan sebelumnya bahwa kebaikan tetaplah kebaikan. Ia akan tetap wujud d hati orang...biarpun cuma segelintir saja.
 Itulah mengapa d sebutkan bahwa Kiamat sudah dekat...katax siiihhh....tapi menurut gw ..semasa kebaikan tetap az ada d hati sedikit orang...kiamat tidak akan segera hadir. Karena pada dasarnya semua orang baik...hanya kemudian banyak faktor yang menyebabkan mereka berubah. Kata orang...yang jahat itu banyak...dimana-mana ...tapi jangan salah yang baik juga lebih banyak hanya saja mungkin kita belum ada kesempatan untuk membuktikan ataw melihatnya langsung. Gw sendiri entah berapa kali jatuh dari motor trus d tolong orang yang sama sekali ga gw kenal...membantu menegakkan sepeda motor gw..membawanya ke pinggir bahkan membantu menghidupkan kembali sepeda motor yang mendadak mati. Saat itu gw cm ngucap banyak terima kasih sambil meyakini Allah melihat perbuatan mereka dan mengganjar kebaikan mereka dengan pahala. Sahabat tersayank...hidup memang cuma sementara...perjalanan di akhiratlah yang mungkin akan lebih panjang...jadi selagi ada kesempatan adalah suatu keharusan buat kita untuk senantiasa berbuat baik tanpa embel2 apapun. Karena kebaikan itu adalah kebaikan ...tanpa pamrih apapun....Salam hangat

Kuliah di usia 40an...sapa takut!!!

Kalau dengar istilah kuliah, kira- kira apa yang melintas di benak Anda?. Jas almamater, kumpul sama teman, belajar bareng di taman, ke perpustakaan buat nyari wifi gratisan atau mendengarkan penjabaran ilmu dari bapak ibu dosen. Atau barangkali yang melintas cuma kebanggaan ketika menyahuti pertanyaan apa pekerjaanmu? . Menyandang titel sebagai mahasiswa bagi sebagian besar masyarakat memang sangat membanggakan apalagi jika berkaitan dengan masyarakat berekonomi rendah.
Kebanyakan anak kuliahan berusia masih muda..dibawah 20 an tahun. Namun bukan berarti yang berusia di atas 20 tahun tidak dapat kuliah. Kadang kadang ada orang yang baru bisa memulai kuliah pada usia matang, misalnya di usia 40an. Tentu saja terjadinya hal tersebut di sebabkan oleh banyak hal,..faktor lingkungan, ekonomi, keluarga dan lain sebagainya.
Usia muda mengandung arti masih kuatnya memori, kemampuan fisik dan kemampuan beradaptasi dengan suasana perkuliahan . Usia matang identik kemampuan menganalisa dan berbagi pengalaman. Ketika  memulai kuliah di usia 40-an maka menurunnya kemampuan memori seseorang kadang bisa tertutupi dengan kemampuan orang tersebut menganalisa suatu keadaan. Kemampuan tersebut tentu saja datang dari pengalaman hidup seseorang .
 Jika baru bisa mulai kuliah pada usia 40an maka jangan merasa ragu atau takut tidak dapat menyerap ilmu yang di ajarkan. Banyak sarana dan media yang bisa dipakai untuk belajar. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini. Kuliah model zaman dulu berpanduan pada buku text dan diktat rangkuman yang dibuat dosen guna memudahkan mahasiswa belajar sedangkan saat ini dosen juga harus mengikuti arus modernisasi teknologi dengan berpanduan pada buku-buku terbitan terbaru terutama pada jenis mata kuliah yang berbau tehnik. Karena tau sendiri lah ..tehnik berkaitan erat dengan teknologi terbaru dan tercepat saat ini.
Namun bukan jenis teknologi yang hendak saya bahas saat ini melainkan itikad kuat untuk melanjutkan pendidikan yang justru baru bisa dilakukan di masa matang kita. Namun tekad kuat belumlah cukup , ada perencanaan yang cukup matang guna mewujudkan cita-cita duduk di bangku kuliah. Masalah pendanaan, keragu-raguan atas kemampuan adaptasi kita di bangku kuliah nanti belum lagi sederet pertanyaan dari kolega atau sahabat tentang apa yang menjadi tujuan kita melanjutkan kuliah justru di tengah kemapanan hidup yang telah di raih.
Satu hal lagi yang bisa jadi meresahkan pria atau wanita matang yang ingin kuliah lagi di usia yang tidak muda yaitu pertanyaan apakah ada kesanggupan kita untuk bersaing dengan anak-anak muda masa kini yang notabene dimanjakan oleh kemajuan teknologi yang memudahkan mereka untuk beradaptasi dengan suasana perkuliahan berikut pemahaman pada pemaparan para dosen di bandingkan kita sendiri di masa lalu
Kita akan bersama-sama mengupas satu demi satu masalah yang bisa jadi kendala dari keinginan kita untuk masuk kuliah.
1. Jika itu masalah dana maka saya meyakini bahwa 20 tahun masa yang terlewati setelah bangku sekolah terakhir di jenjang SMA adalah di isi dengan bekerja mengumpul pundi-pundi uang. Memang pada akhirnya Perguruan Tinggi Swasta lah yang bisa menampung para kandidat perkuliahan berusia matang ini dan itu berarti biaya yang lumayan. Namun walaupun pundi-pundi tidak mencukupi untuk bisa sampai ke jenjang akhir perkuliahan maka cara lain adalah dengan mencari beasiswa. Mungkin jumlahnya tidak menutupi semua biaya perkuliahan namun setidaknya bisa  cukup membantu menutupi kekurangan biaya.
2. Masalah adaptasi bisa diatasi dengan memahami dulu bagaimana menghadapi perkuliahan itu sendiri. Mungkin dengan bertanya dengan anak kita yang pernah mengecap bangku kuliah atau membaca buku atau literature atau jurnal tentang psikologi remaja. Namun cara termudah adalah dengan membiarkan adaptasi itu berjalan apa adanya. Semakin intens pergaulan dengan rekan kuliah yang tidak sebaya akan menambah pengetahuan dan mengubah pola pikir kita. Dan percayalah anda akan tercengan melihat hasilnya.
3. Bagaimana dengan sederet pertanyaan atau mungkin cemooh dari sebagian teman yang menyebut kita sok mau kuliah lagi. Ibaratnya nih bapak ibu sekalian …pada saat kita seharusnya lebih berkonsentrasi pada memperkuat ibadah tapi kok justru lebih memilih kuliah. Loh jangan salah!!! Belajar juga ibadah…salah satu hal yang menjadi penyambung kehidupan kita di akhirat ketika amal di dunia telah putus selain anak yang soleh dan amal jariah adalah ilmu yang bermanfaat.
4. Yang terpenting dari itu semua adalah niat. Apakah kita kuliah untuk menyombongkan diri, berusaha meningkatkan status social dimata masyarakat sekitar tempat tinggal (salah seorang teman saya mengaku kuliah adalah untuk membalas dendam pada masyarakat yang menyepelekan dia dan keluarganya…Nauzubillah). Atau semata-mata hanya hendak menambah ilmu dan membuat kita lebih memahami satu persoalan di banding sebelumnya.

     Ketika pertama kali kuliah di tahun 2014, usia saya 44 tahun. Niatan awal hanyalah ingin menambah ilmu selain dari bacaan, berita-berita yang saya konsumsi selama ini. Selain itu..karena memiliki anak yang masih sekolah di bangku sekolah pertama dan sekolah menengah..saya meniatkan dalam hati bahwa saya kuliah agar dapat menjawab semua pertanyaan anak saya yang semakin hari semakin kritis saja. Tau sendiri lah , di zaman kemajuan teknologi saat ini..arus informasi masa kini sudah tak terbendung karena banyaknya media di sekitar kita yang menyampaikannya. Kita sebagai orang tua adalah filter pertama dalam menghadapi itu semua. Dan harus bisa memposisikan diri sebagai partner buat anak dalam berbagi pengalaman menghadapi berbagai persoalan dan masalah yang mungkin timbul di kegiatan harian mereka.
    Kematangan pemahaman dan analisa kita ditambah dengan ilmu yang kita dapatkan di bangku kuliah pasti akan banyak membantu kita untuk membentuk anak-anak menjadi pribadi yang kuat dan tahan godaan. Karena anak-anak tidak perlu mencari jawaban di tempat lain namun cukup bertanya pada kita.
     Nah, saya harap tidak ada lagi keraguan di hati para bapak dan ibu untuk memulai babak baru dalam kehidupan kalian selama ini. Menjadi mahasiswa di usia 40an bukanlah momok yang mesti di takuti. Pergaulan dengan rekan kuliah yang tidak sebaya akan menambah wawasan yang sudah ada di samping bisa sharing atau berbagi pengalaman dengan mereka dalam menghadapi persoalan hidup. Ini adalah timbal balik yang menyenangkan sekaligus menguntungkan toh.
Selamat kuliah ya teman-teman…

1

Menjadi perempuan usia 45 bisa jadi kebanggaan bisa jadi kepedihan. Kebanggaan karena sudah memiliki hampir semuanya. Keluarga, anak, pendidikan hingga pekerjaan. Keluarga saia ..maksudnya keluarga inti berisi 5 orang ...3 laki laki dan 2 perempuan. Ayah ibu dan 3 orang anak. Anak tertua saia sudah lulus kuliah, di wisuda medio september 2014 dan sekarang dalam taraf pencarian pekerjaan. Doain yee semoga cepet dapet. Anak pertama saia nih laki laki, anak kedua saia juga tapi yang kedua baru duduk di kelas 3 sma dan insya allah taun depan akan melanjutkan kuliah. Doain juga yee.
Sementara si bungsu saia satu satunya perempuan (berdua kalo dengan saia di rumah..hehe) duduk di kelas 2 esempe. Centil, kenes dan suka banget ekskul drumband. Udah dia lakonin sejak duduk di kelas 5 sekolah dasar. Sampai sekarang dia masih getol latihan di sela sela pembelajaran di sekolah. Alhamdulilah meski sibuk ekskul masih bisa meraih peringkat 10 besar ketika pembagian rapor semester 2 kelas 1 esempe kemarin.
Si bungsu ni juga CS saia. Kemana mana pasti bedua dia. Segala rahasia dia saia tau...kegemaran dia ama pemain GGS udah parah juga. Bisa ketawa ketiwi sendiri...ckckc.
Sementara anak kedua saia suka main laptop, game online. Kalo sanggup melek 24 jam pasti 24 jam dia gunain buat maen game. Orangnya rumahan banget, ga suka keluyuran. Pergi hanya buat beli pulsa data ngisi modemnya setelah itu tenggelam di depan lepi.
Selain keluarga dan anak, at 44 akhirnya saia punya kesempatan buat memulai pendidikan tinggi saia. Kuliah di usia 40an ngapain takut!!! Malah rasanya enak hampir ga ada hambatan. Nilai saya lumayan, temen banyak bahkan dengan kerennya saia dapat predikat ketua DPM di universitas...ckckc emak emak STW jadi ketua...sesuatu banget.
Yang terakhir pekerjaan. Tanpa bersusah payah bahkan tanpa penyertaan ijasah strata ! (ya karena belom punya) saia mendapat pekerjaan meski hanya sebentar ...kurang lebih 8 bulan. Kerennya pekerjaan sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan. Penyelenggara pemilukada setingkat kecamatan dan saia satu satunya perempuan. Katanya sih agar mengikuti permintaan pemerintah pada kuota 30 persen keikutsertaan perempuan dalam setiap lembaga.
Itu kebanggaan, lah pedihnya dimana??? Sebenarnya ga ada cuma sedih az karena rasanya waktu saia udah mepet banget. Karena baru memulai segalanya di usia 44 rasanya belom puas menikmati mungkin saia udah di panggil Tuhan.
Tapi ga papa lah segini az saia udah bersyukur, akan saia nikmati sepanjang saia mampu. Soal masa depan soal nantilah. Salam hangat